Minggu, 04 Mei 2014

AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA #BAB 10

1.   Pengertian Perubahan Harga
Akuntansi perubahan harga (accounting for price changes) mengacu pada perlakuan akuntansi terhadap perubahan  atau selisih harga dan masalah akuntansi dalam kondisi yang didalamnya harga-harga berubah. Dalam merancang akuntansi yang akan diterapkan dalam suatu lingkungan ekonomik tertentu, perlu ditentukan struktur atau rerangka akuntansi pokok yang menghasilkan statemen keuangan dasar.
Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices), harus dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya masuk dalam istilah perubahan harga itu.
a.    Perubahan harga umum
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).
b.    Perubahan harga spesifik
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.

2.   Mengapa Laporan Keuangan Memiliki Potensi untuk Menyesatkan Selama Periode Perubahan Harga?
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi :
©      Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis,
©      Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan
©      Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
ü  Kenaikan dalam proporsi pajak
ü  Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
ü  Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
ü  Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.
Fungsi  mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu :
*      Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini
*      Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
*      Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut

Jenis Penyesuaian Inflasi
Penyesuaian tingkat harga umum (mata uang konstan biaya historis), yaitu umlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli).
Penyesuaian biaya kini, yaitu pertama, aktiva dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan kompenen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.

3.   Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi
AMERIKA SERIKAT
Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement of financial accounting standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 mengemukakan bahwa :
F Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.
F Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
F Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini.

INGGRIS
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16).
Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.

Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
à Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
à Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
à Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.

4.   Badan Standar Akuntansi Internasional
IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. Secara khusus laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka terkait dalam periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan kedalam laba kini.
Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :
w  Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan.
w  Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini.
w  Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan.
w  Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.

5.   Isu-Isu Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi diantaranya :
Þ    Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
Þ    Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
Þ    Akuntansi inflasi luar negeri.
Þ    Menghindari fenomena kejatuhan ganda.

6.   Standar Akuntansi Perubahan Harga
Dengan dikeluarkannya SFAS No. 89, FASB telah mengubah status pelaporan informasi perubahan harga dari wajib menjadi anjuran. Secara autoritatif pengungkapan informasi perubahan harga setelah SFAS  No. 89 sebenarnya bersifat sukarela. Standar akuntansi perubahan harga dalam profesi akuntansi di Amerika memang mempunyai riwayat yang agak unik. Standar yang cukup penting yang berpautan dengan pembahasan dalam bab ini adalah SFAS No. 33, No. 82 (1984), dan terakhir No. 89 (1986).

& SFAS No. 33
Semula melalui SFAS No. 3, FASB mewajibkan informasi pelengkap atas pengaruh inflasi dan perubahan harga spesifik dalam laporan tahunan. SFAS No. 33 tidak menuntut penyajian komprehensif statemen keuangan atas dasar kos sekarang atau daya beli kostan tetapi hanya mewajibkan pengungkapan sebagian informasi yang membantu pemakai untuk mengevaluasi pengaruh perubahan harga.
Untuk akuntansi daya beli konstan, butir-butir minimum yang harus diungkapkan adalah :
v  Informasi tentang laba dari operasi berlanjut untuk tahun berjalan atas dasar daya beli konstan.
v  Untung atu rugi daya beli atas pos-pos moneter neto untuk tahun berjalan.
Dalam SFAS No. 33, FASB menetapkan informasi minimal yang harus diungkapkan atas dasar kos sekarang sebagai berikut :
ü  Informasi tentang laba dari operasi berlanjut untuk tahun berjalan atas dasar kos sekarang.
ü  Jumlah rupiah kos sekarang sediaan dan fasilitas fisis pada akhir tahun.
ü  Untung dan rugi perusahaan selama tahun berjalan untuk sediaan dan fasilitas fasis.

& SFAS No. 82
FASB menerbitkan SFAS No. 82 yang isinya meniadakan beberapa pengungkapan yang sebelumnya diatur dalam SFAS No. 33. Standar baru ini meniadakan atau membatalkan ketentuan untuk mengungkapkan informasi daya beli konstan.

& SFAS No. 89
SFAS No. 89 tidak lagi mewajibkan (to require) pengungkapan pengaruh perubahan harga sebagai informasi pelengkap tetapi sangat menganjurkan (to encourage) pengungkapan tersebut.

Model Akuntansi dan Implementasinya
Standar pelaporan perubahan harga menyangkut empat model yaitu:
a).  akuntansi kos historis
b).  akuntansi daya beli konstan
c).  akuntansi kos sekarang
d).  akuntansi kos sekarang/daya beli konstan.
Suatu model akuntansi perubahan harga ditentukan oleh kombinasi tiga faktor:
Ø  Dasar penilaian
Ø  Skala pengukuran
Ø  Jenis Kapital

Model 1. Berbasis kos historis dengan skala pengukuran nomimal untuk capital bersifat financial.

Model 2. Besarnya untung atau rugi daya beli suatu periode ditentukan oleh indeks harga yang dipilih sebagai basis

Model 3. Kos sekarang sebenarnya adalah kos sekarang pada saat penjualan.

Model 4. Model ini merupakan model hibrida yaitu penggabungan akuntansi daya beli   konstan dan akuntansi kos sekarang yang semula berdiri sendiri.

Model 5. Model ini sama dengan model 3 tetapi jenis capital yang diukur adalah fisis

Model 6. Laba yang didistribusi sama dengan model 5. Perbedaannya terletak pada unit pengukur yang berubah dan diperhitungkannya rugi daya beli dan besarnya jumlah penyesuaian capital fisis untuk mempertahankan kapital

Model 7. Model ini tidak berbeda dengan kos sekarang hanya kos sekarang didefinisi sebagai harga jual sehingga laba dimaknai sebagai aliran kas bersih masa datang baik yang telah terealisasi maupun belum.

Model 8. Model ini merupakan pengembangan model 7 dengan memasukkan unsur perubahan daya beli dalam hitungan laba sehingga semua angka rupiah dikalikan dengan indeks yang sesuai.

Refrensi :
1.    Chrisma Pravita Sari. (2013, 31 Mei). Akuntansi Internasional : Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga. Diperoleh 4 Mei 2014 dari http://mochapoch.blogspot.com/2013/05/akuntansi-internasional-pelaporan_3384.html

2.    Faricha Aditya. (2013, 30 Maret). Resume Akuntasi Perubahan Harga. Diperoleh 4 Mei 2014 dari http://farichaditya.blogspot.com/2013/03/resume-akuntansi-perubahan-harga.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar