Rabu, 26 Juni 2013

Permasalahan Remaja

Nama : Dealin Mahaputri L
NPM : 21210718
Kelas : 3 EB 22

Ø  According to you, is it worthy for teenagers to have dating in their early years?
Ø  What is the suitable age for dating?
Ø  Is it okay if parents taking interferance own the children’s relationship. In what way?
Ø  How will you know whether you are suffering a kind dating abusive?
Ø  How come you solve those suffering?
Ø  In cose you need any profesional help, who would it be?

Pada zaman yang semakin hari semakin modern dengan tingkat kemajuan alat komunikasi juga semakin canggih dengan kebutuhan akan social media pada zaman ini juga tidak dapat terpisahkan membuat manusia semakin mudah untuk berkomunikasi satu sama lain. Tetapi dengan kemajuan teknologi tersebut, membuat beberapa orang salah mempergunakannya khususnya pada kalangan remaja dibawah umur belasan tahun. Banyak para remaja saat ini menggunakan kemudahan komunikasi untuk mencari pasangan atau pacar. Untuk remaja usia dibawah 17 tahun masih memiliki pemikiran yang labil belum bisa mengontrol diri mereka masing-masing mereka juga masih belum bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Maka dari itu, untuk berpacaran pada usia tersebut masih belum pantas atau belum wajar untuk melakukan hubungan berpacaran atau berkencan.
Sebaiknya usia yang pantas untu melakukan sebuah hubungan berpaacaran atau berkencan dilakukan pada usia diatas 17 tahun atau diumur 20 tahun karena pada usia tersebut seseorang lebih bisa bersikap lebih dewasa dan mengerti mana yang baik dan mana yang buruk. Pada usia tersebut juga bukan lagi usia yang main-main dalam melakukan suatu hubungan. Apabila seorang anak sudah melakukan pacaran dibawah umur belasan tahun atau dibawah 17 tahun seorang orang tua harus ikut andil dalam hubungan mereka. Orang tua dapat ikut andil dengan cara menyuruh anaknya memperkenalkan pacarnya ke pada orang tua, orang tua harus memberikan nasihat-nashat tentang batasan-batasan dalam berpacaran, orang tua juga harus menanamkan ilmu agama yang kuat agar anak dapat mengetahui mana yang pantas dan mana yang tidak, dan orang tua juga harus mengetahui kemana anaknya pergi saat berpacaran. Sebagai orang tua harus dapat menjadi seorang teman untuk anaknya agar anak tersebut terbuka dan selalu bercerita tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat berpacaran

Jika pada suatu hubungan berpacaran kita mengalami suatu kekerasan, kekerasan disini tidak hanya dilakukan dengan cara kekerasan fisik saja tetapi juga kekerasan batin. Kita dapat mengetahui bahwa pasangan kita melakukan kekerasan fisik misalnya, kita tidak mau dicium tetapi pasangan kita memaksa untuk melakukannya kita dijambak atau ditampar oleh pasangan kita sendiri. Sedangkan untuk kekerasan batin misalnya saja, pasangan kita selingkuh dengan orang lain. Apabila kekerasan yang dialami masih dapat diselesaikan secara baik-baik maka kita selesaikan secara baik-baik dan kekeluargaan. Tetapi apabila pasangan kita sudah keterlaluan melakukan kekerasan misalnya saja pasangan kita memaksa untuk melakukan hubungan sex atau melakukan pelecehan sexual lainnya maka kita pantas untuk melaporkannya ke polisi. Apabila permasalahan-permasalahan kita saat berpacaran dan membutuhkan seorang ahli kita bisa datang ke psikolog atau ke seorang motivator agar permasalahan kita dapat tersampaikan dan terpecahkan cara penyelesaiannya dan kita bisa move on kembali.