NPM : 21210718
Kelas : 3 EB 22
Ø According to you, is it worthy for
teenagers to have dating in their early years?
Ø What is the suitable age for dating?
Ø Is it okay if parents taking
interferance own the children’s relationship. In what way?
Ø How will you know whether you are
suffering a kind dating abusive?
Ø How come you solve those suffering?
Ø In cose you need any profesional
help, who would it be?
Pada zaman
yang semakin hari semakin modern dengan tingkat kemajuan alat komunikasi juga
semakin canggih dengan kebutuhan akan social media pada zaman ini juga tidak
dapat terpisahkan membuat manusia semakin mudah untuk berkomunikasi satu sama
lain. Tetapi dengan kemajuan teknologi tersebut, membuat beberapa orang salah
mempergunakannya khususnya pada kalangan remaja dibawah umur belasan tahun. Banyak
para remaja saat ini menggunakan kemudahan komunikasi untuk mencari pasangan
atau pacar. Untuk remaja usia dibawah 17 tahun masih memiliki pemikiran yang
labil belum bisa mengontrol diri mereka masing-masing mereka juga masih belum
bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Maka dari itu, untuk
berpacaran pada usia tersebut masih belum pantas atau belum wajar untuk
melakukan hubungan berpacaran atau berkencan.
Sebaiknya
usia yang pantas untu melakukan sebuah hubungan berpaacaran atau berkencan
dilakukan pada usia diatas 17 tahun atau diumur 20 tahun karena pada usia
tersebut seseorang lebih bisa bersikap lebih dewasa dan mengerti mana yang baik
dan mana yang buruk. Pada usia tersebut juga bukan lagi usia yang main-main
dalam melakukan suatu hubungan. Apabila seorang anak sudah melakukan pacaran
dibawah umur belasan tahun atau dibawah 17 tahun seorang orang tua harus ikut
andil dalam hubungan mereka. Orang tua dapat ikut andil dengan cara menyuruh
anaknya memperkenalkan pacarnya ke pada orang tua, orang tua harus memberikan
nasihat-nashat tentang batasan-batasan dalam berpacaran, orang tua juga harus
menanamkan ilmu agama yang kuat agar anak dapat mengetahui mana yang pantas dan
mana yang tidak, dan orang tua juga harus mengetahui kemana anaknya pergi saat
berpacaran. Sebagai orang tua harus dapat menjadi seorang teman untuk anaknya
agar anak tersebut terbuka dan selalu bercerita tentang
permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat berpacaran
Jika pada
suatu hubungan berpacaran kita mengalami suatu kekerasan, kekerasan disini
tidak hanya dilakukan dengan cara kekerasan fisik saja tetapi juga kekerasan
batin. Kita dapat mengetahui bahwa pasangan kita melakukan kekerasan fisik
misalnya, kita tidak mau dicium tetapi pasangan kita memaksa untuk melakukannya
kita dijambak atau ditampar oleh pasangan kita sendiri. Sedangkan untuk
kekerasan batin misalnya saja, pasangan kita selingkuh dengan orang lain. Apabila
kekerasan yang dialami masih dapat diselesaikan secara baik-baik maka kita
selesaikan secara baik-baik dan kekeluargaan. Tetapi apabila pasangan kita
sudah keterlaluan melakukan kekerasan misalnya saja pasangan kita memaksa untuk
melakukan hubungan sex atau melakukan pelecehan sexual lainnya maka kita pantas
untuk melaporkannya ke polisi. Apabila permasalahan-permasalahan kita saat
berpacaran dan membutuhkan seorang ahli kita bisa datang ke psikolog atau ke
seorang motivator agar permasalahan kita dapat tersampaikan dan terpecahkan
cara penyelesaiannya dan kita bisa move on kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar